Malam itu, Aji mengobrol dengan istrinya di kamar tidur mereka yang berukuran tiga kali dua setengah meter itu. Mereka duduk bersebelahan sambil bersandar pada dinding yang dingin.
“Bagaimana menurut bunda?” tanya Aji pada Ita.
“Udah, tutup aja, resikonya terlalu besar jika Ayah tetap buka.”
Aji menghela nafas panjang, lalu berkata lirih, “Jika tutup, kasihan anak-anak. Mereka pada makan apa nanti?”
“Iya juga sih…” balas Ita dengan pelan.
Obrolan mereka malam itu belum menghasilkan keputusan apakah warung makan mereka akan tetap buka atau ditutup saja.