oleh: Adi Utarini
Kepergian seseorang memang tidak bisa diduga. Sekalipun itu orang yang sangat dekat dengan kita, ia dapat pergi begitu saja tanpa pertanda. Bagaikan mimpi, perjalanan Mas Iwan, suamiku, terhenti dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah tragedi pandemi Covid-19. Sebuah bencana baru yang sedang menimpa dunia.
Sebuah sore di awal Maret 2020, kami masih duduk bersantai berdua di ruang keluarga sambil menonton berita di salah satu TV nasional. Beberapa hari terakhir itu media semakin gencar mengabarkan penyakit baru yang berawal dari belahan bumi Cina. Cukup jauh dari Indonesia. Kami serius menonton, dan sesekali terceletuk, “Wah kenapa itu orang-orang di Cina,” dari mulutku, seraya berharap semoga tak sampai ke Indonesia.