Universitas Gadjah Mada Writing for Healing
  • BERANDA
  • TENTANG
  • KISAH
  • VIDEO
  • Beranda
  • 2020
  • October
Arsip 2020:

October

Yang Terundung Tidak Selayaknya Terus Murung

kisah3 Thursday, 15 October 2020

Pertengahan Maret 2020

Ramai nian orang berbincang di  sudut-sudut perkumpulan. Mereka tidak secara khusus mengulas isu pandemi melainkan liburnya anak sekolah yang berbeda di setiap institusi. Khalayak belum fokus pada apa yang sebenarnya terjadi dan harus bagaimana menyikapi kerumuan pasar, aktivitas sekolah, dan jamaah di tempat ibadah masih riuh sebagaimana biasa. Beberapa lembaga pendidikan belum mengambill kebijakan yang sama perihal keberlangsungan pembelajaran. Di tempatku bekerja ujian bertaraf nasionalpun tetap berlangsung selama tiga hari dengan pengawas ujian silang penuh. Suasana masih kondusif. read more

Pandemi Ketakutan itu Bernama Media

kisah3 Thursday, 15 October 2020

Beberapa hari setelah pengumuman penutupan kampus tempat saya bekerja, yang menandai dimulainya aktivitas BDR (Bekerja Dari Rumah) sejak awal Maret lalu, salah satu kolega – emak rempong beranak empat menumpahkan curahan hatinya. “Mak Budi”, begitulah saya memanggilnya. Ia berposisi sebagai tenaga administrasi. Mak Budi mengerjakan segala hal yang berkaitan dengan birokrasi, memberikan pelayanan kepada mahasiswa, terutama perihal surat menyurat. 

Dalam kondisi informal seperti jam makan siang atau berceloteh di jaringan pribadi Whatsapp dan Facebook Messenger, Mak Budi biasa memanggil saya Minke – tokoh dan karakter utama di dalam Tetralogi Pulau Buru Pramoedya Ananta Toer. Nama Minke diberikan setelah beberapa bulan sebelum virus ini viral, saya sempat menyodorkan novel sejarah yang terkenal itu untuk bekal waktu senggangnya. read more

Memetik Hikmah Di Ladang Pandemi

kisah3 Thursday, 15 October 2020

Tahun 2020-menjadi titik awalku dalam segalanya baik berkarir maupun menjalani sebuah hubungan…..cinta. Yang secara tak sengaja mendewasakanku dan membuatku lebih dekat dengan Sang Pencipta apalagi diawal tahun, dunia mendapat musibah dengan menyebarnya virus CORONA di seluruh negara, membuat seluruh negara baik negara maju maupun berkembang melakukan sistem lockdown. Menutup hampir semua akses keluar masuk manusia di dalam negeri guna mencegah dan meminimalisir penyebaran virus tersebut. Aku sebagai karyawan swasta yang dibayang bayangi oleh  rasa takut akan dosa dan tak jarang terdengar bisikan untuk bertaubat, berhijrah ke hal yang lebih baik dan lebih dekat dengan Sang Pencinta. Ternyata Tuhan maha mendengar, tahun ini menjadi tahun kenyataan yang pernah dirindukan oleh sebagian kaum manusia di dunia. Yang dulu kaum pelajar mengeluh akan skripsi, ujian dan kegiatan sekolah yang melelahkan, kaum pekerja yang menginginkan liburan karena penatnya bekerja, kaum perantau yang selalu bolos kerja untuk pulang kampung padahal si doi di kampung selingkuh hehe….dan pada akhirnya semua itu dikabulkan oleh Tuhan di tahun ini. Dan apa yang kaum manusia manusia tersebut katakan, “Ya Tuhan aku rindu sekolah, ya Tuhan aku rindu masuk kerja, ya Tuhan aku pengin merantau dan ini itu” mungkin Tuhan cuma tersenyum sambil berkata “Bukankah ini yang kalian inginkan, lantas mengapa kalian bersedih?”  read more

PERTARUNGANKU MELAWAN INFORMASI VIRUS COVID-19

kisah3 Thursday, 15 October 2020

Saya adalah seorang ibu dan karyawan di kota Yogyakarta. Tak ada seorangpun yang akan mengetahui suatu musibah yang akan terjadi di dunia ini dan hanya Tuhan lah yang maha mengetahui segala sesuatunya. Awal tahun kali ini memang berbeda, memasuki awal tahun 2020 kita semua sudah dihadapkan dengan adanya berita virus COVID-19 pertama kali yaitu di Wuhan, China. Pada saat itu saya terus mengikuti perkembangan informasi mengenai virus COVID-19. Media Sosial Informasi saat ini telah berkembang sangat pesat, sehingga informasi bisa kita dapatkan dengan cepat dan mudah. Beragam informasi mengenai virus COVID-19 dikemas dari berbagai sumber, mulai dari sumber yang terpercaya hingga berbagai sumber dari asumsi pribadi seseorang. Saya akan berbagi pengalaman yang saya alami berkaitan dengan  informasi COVID-19 yang beredar dan pengaruh informasi tersebut yang berkaitan dengan diri saya pribadi. Sejak diberitakannya virus COVID-19 ini saya pribadi terus mengikuti perkembangannya, mulai dari membuka youtube dan membaca berbagai artikel berita maupun informasi dalam bentuk video, foto, dan cerita-cerita yang di forward dan share melalui whatsapp group mengenai perkembangan terkini virus COVID-19. Mulai dari epidemi hingga virus COVID-19 ini di kategorikan sebagai pandemi, dimana virus atau penyakit ini telah menyebar secara global di seluruh negara dunia. Dari berbagai informasi yang saya dapatkan, bahwa bahaya yang paling serius dari virus COVID-19 ini yaitu dapat mengganggu sistem pernapasan akut berat.   read more

MASUK NOMINASI

kisah3 Thursday, 15 October 2020

Hari berlangsung dan berjalan sebagaimana rutinitasnya, waktu berlalu begitu cepat, sore ini semua tugas selesai sebagaimana mestinya, dan tibalah hari Minggu, hari dimana setiap orang berkumpul bersama keluarganya, menghabiskan waktu dengan aktifitas Minggu, hari berliburnya setiap orang dari kesibukan kantor. Begitupun aku tidak berbeda dengan mereka, Minggu adalah hari berbenah diri, mulai dari bersih-bersih rumah, berbenah berkas yang berurusan dengan kerjaan, semua harus segera diselesaikan sebelum dilaporkan di hari Senin. Lepas dari urusan pekerjaan, kebetulan ada janji cod-an dengan distributor buku, dan lumayan lah perjalanan dari kota Surabaya ke Candi, Sidoarjo, buku yang aku beli adalah buku Bilqolam, yakni buku pegangan untuk anak-anak mengaji, semua sudah aku siapkan untuk ku laporkan ke pihak sekolah di hari Senin. Dan ternyata Allah berkehendak lain, mungkin aku berencana, pihak sekolah juga sudah berencana untuk menerima semua tugas-tugas ku. read more

Para Martir Kehidupan

kisah3 Thursday, 15 October 2020

Pendahuluan

Wabah COVID-19 yang merebak hampir di seluruh dunia, membawa Indonesia pada suatu fase kritis yang belum pernah kita hadapi pada dekade-dekade sebelumnya. Fase kritis ini bahkan menjadi titik terendah dalam catatan paramedis Indonesia. Berdasarkan data sebaran gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 sampai dengan 13 Juni 2020, virus ini telah menjangkiti 37.420 jiwa masyarakat Indonesia. Persebaran corona virus disease 2019 (COVID-19) telah melumpuhkan beberapa sektor industri dan jasa. Industri transportasi mendapatkan syok terapi selama pandemi berlangsung, disamping itu industri jasa pun mengalami guncangan yang sama. Namun, dalam hal ini sektor kesehatan menjadi pondasi utama dalam penanganan persebaran COVID-19. Indonesia dengan pra-sarana kesehatan yang masih belum memadai, membawa penanganan kesehatan Indonesia dalam kondisi yang tidak menentu. read more

Proses Panjang

kisah3 Tuesday, 13 October 2020

Sekian tahun silam tepatnya saat saya menginjak bangku sekolah dasar (SD), saya
diberi tugas untuk mengamati perkembangan tumbuhan dengan membawa biji
kacang hijau, kapas, dan wadah. Ternyata kegiatan tersebut juga dilakukan pada
zaman sekarang, saat masa sekolah dari rumah, si Ade pun mendapat tugas
tersebut dari sekolahnya, akar tumbuh melati. Berbekal pengalaman tugas
sebelumnya yaitu menanam biji sawi yang sama sekali tidak ada perkembangan, (eh
sebentar, dimana letak pengalamannya jika tidak ada perkembangan?). Tugas kali
ini tergolong sangat mudah, lalu ada apa dengan toge? Cukup sebar biji kacang
hijau pada kapas basah, lalu lakukan penyiraman setiap hari dan amati apa yang
terjadi, jika semua hal telah dilakukan, langkah terakhir adalah berpasrah setelah
bertawakal. As simple as that, memang mungkin pendidikan sebaiknya disampaikan
dengan metode sederhana, seperti contoh biji Kacang hijau disiapkan, perawatan
dilakukan, insyaAllah toge didapatkan. Penasaran dipantik, fasilitas mendukung,
proses belajar didampingi, doa tak lupa dipanjatkan, semoga keberkahan ilmu
didapatkan.
Berkaca dari pengalaman menanam biji kacang hijau pada kapas basah tersebut,
para siswa bisa mengamati sendiri terkait ilmu biologi, tentang bagaimana tahapan
perkembangan yang dialami oleh tanaman. Anak didik juga dapat belajar tentang
proses yang mana tahapan demi tahapan haruslah dilewati. Dalam hal apapun tidak
ada yang instant, tidak ada yang langsung jadi di dunia ini, apapun bentuknya,
bahkan untuk menikmati mie instant saja tidak instant. Perlu berjalan menuju ke
warung untuk membelinya, ketika membeli juga perlu memantapkan hati akan
memilih rasa yang pernah ada dan ingin diulang kembali kenikmatannya, atau ingin
mencoba rasa baru sebagai variasi. Dalam hidup yang terkadang terlalu monoton
setiap harinya, padahal scenario Tuhan adalah yang terbaik untuk Hamba-Nya.
Setelah mantap menentukan, mie yang terpilihlah yang akan dibawa ke kasir untuk
dibayar, tahap selanjutnya barulah pulang untuk mulai memasaknya. Persiapan
memasak juga perlu dilakukan, pilih alat masak yang akan digunakan, isi air sesuai
keperluan, jangan berlebihan, because too much of something is bad enough,
jangan kurang, ambil secukupnya saja, kompor dinyalakan, semoga gas masih ada.
Mulailah memasak dengan mengikuti cara memasak yang tertera pada kemasan,
tetapi seringkali dilewatkan begitu saja. Rebus mie sesuai selera, ingin mie yang read more

KEMBALI PULANG UNTUK BELAJAR

kisah3 Tuesday, 13 October 2020

Sore itu, tepatnya 28 Desember 2019, sedang duduk seorang pria
disalah satu gerbong kereta kelas ekonomi, seorang pria yang telah 7
tahun lamanya meninggalkan rumah dan orang tuanya demi sebuah
proses masa depan. Pria tersebut bernama Yosa dan saat ini ia baru saja
menyelesaikan pendidikannya. Sejak Tahun 2012 Yosa sudah harus
berpisah dengan kedua orang tuanya karena memperoleh beasiswa
pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Bali, dan
kemudian ia mendapatkan beasiswa Magister disalah satu perguruan
tinggi negeri yang ada di Yogyakarta, sebuah pendidikan yang menandai
akhir dari petualangannya untuk kemudian kembali pulang ke kota dimana
ia dibesarkan. Dengan menumpang kereta api Bengawan, Jakarta
menjadi kota dimana ia harus pulang, sebuah kota yang akan menjadi
pembuktian, apakah kota tersebut bersedia menerimanya untuk berkarya,
guna memperbaiki kondisi keluarganya yang selama ini hidup dalam
kategori keluarga prasejahtera.
Sesungguhnya hati Yosa masih teramat berat ketika harus
meninggalkan Yogyakarta, kota yang sejujurnya sudah menyatu dengan
jiwa Yosa, yakni kota yang ramah dengan segala kearifan lokalnya, kota
yang selama beberapa tahun belakangan ini telah membuat Yosa nyaman
dan merasa betah, bahkan ia memiliki keinginan setelah menamatkan
pendidikan Magisternya untuk berkarir di kota Yogyakarta, tetapi demi
kedua orang tuanya di Jakarta, wajib bagi Yosa untuk kembali pulang.
Sambil menikmati perjalanan pulang, Yosa sesekali membuka sosial
media dan mengakses beberapa berita online pada ponsel miliknya, salah
satu berita yang tidak sengaja ia baca adalah tentang penyakit baru yang
menyerang beberapa orang di kota Wuhan Tiongkok, akibat dari penyakit
baru tersebut menimbulkan banyak korban jiwa, akan tetapi berita
tersebut hanya menjadi sebuah berita yang biasa. Seiring waktu yang
semakin larut, Yosa pun tertidur. read more

Engkaulah darahku

kisah3 Tuesday, 13 October 2020

20 Februari 2020, tanggal yang cantik, bulan yang cantik di tahun yang cantik
pula. Saat itulah si cantik melepas masa lajangnya dengan dipersunting
jejaka tampan dari sebrang lautan. Cuti tiga hari aku lalui untuk merayakan
pesta pernikahan yang sungguh mewah dari kaca mataku. Lima ratus tamu
undangan dan sebuah gedung yang lumayan besar menjadi saksi
berakhirnya masa remaja kami berdua. Saat itu aku adalah ratu dan raja yang
sangat bahagia, teman kantor, teman sekolah, tetangga, dan kerabat
memberikan ucapan dan kecupan tanda selamat. Melayang semua harapan
dan cita-cita kami berdua. Dunia hanya milik berdua yang lainnya indekos.
Pembicaraanku sampai pada bulan madu yang tidak bisa kulaksanakan saat
itu karena cuti dari kantor hanya tiga hari, kami merancang mengambil cuti
lagi pas bertepatan dengan liburan idul fitri. “Kemana Mas Ben, Bali atau
lombok? Kalau bisa kita pesan tiket dari sekarang supaya tidak kehabisan.”
ucapan itulah yang masih terngiang sampai sekarang. Uang yang aku pinjam
dari kantor untuk biaya pesta pernikahan masih tersisa sedikit dan cukuplah
untuk bulan madu berdua, barang 3 sampai 4 hari saja. Orang tua pun
merasa senang karena bisa melepas masa bahagia anak sulungnya dengan
pesta pernikahan yang sebelumnya tidak pernah beliau impikan sebesar itu.
Orang tuaku tergolong keluarga tidak mampu, masih ada lagi tiga adikku yang
duduk dibangku sekolah. Ayahku satpam di sebuah hotel dan ibuku berjualan
kue, kadang dititipkan di warung tetangga terkadang juga menerima pesanan.
Alhamdulilah hidupku lumayan bahagia dan cukup sekadarnya. Walaupun
aku hanya tamatan SMK, tapi aku dipercaya memegang keuangan di sebuah
kantor percetakan pribadi. Suamiku juga bekerja di percetakan, tetapi
berbeda kantor. Seringnya kami bertemu dan bekerja sama dalam urusan
kantor hingga tumbuhlah benih-benih asmara. Tiga tahun kami saling
mengenal dan saling menjajaki masing-masing akhirnya di tahun 2020 ini,
kami resmi terikat menjadi suami istri.
Sungguh manis terasa kehidupan cinta kami, walaupun rumah kami kecil, tapi
tak apalah sementara menumpang di rumah orang tua. Kami memang
bercita-cita untuk menyewa rumah sendiri, sepertinya orang tua belum read more

Berharap pada Tuhan

kisah3 Tuesday, 13 October 2020

Oleh: Anita Supita Sari (Ibu Rumah Tangga)

Awal bulan Juni ini kami mendapat surat edaran dari sekolah anak pertama. Di
dalamnya tertulis “Mohon kerjasama dari orang tua siswa untuk melunasi pembayaran
sekolah yang masih tertunda minimal pembayaran bulan Mei 2020. Bagi yang belum
bisa memenuhi syarat harap menghubungi pihak sekolah.” Membaca kalimat tersebut,
tiba-tiba kami merasakan kelegaan yang luar biasa. Bulan Mei, sekolah tidak
mengeluarkan edaran apapun. Kebijakan ini terkait dengan situasi Pandemi Covid-19
yang mengharuskan adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
yang berlangsung selama sudah hampir 3 bulan. Kebijakan sekolah yang seperti ini
mengingatkan akan sebuah hadits: Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang mengambil sebuah hutang (berhutang) dengan tujuan untuk
mengembalikkannya (membayarnya), maka Allah SWT akan tunaikan untuknya
(memberi pertolongan pada orang yang ingin melunasi hutangnya). Dan barang siapa
mengambil hutang tersebut dengan tujuan untuk menghabiskannya (tidak melunasinya)
maka Allah SWT akan membinasakannya.” (HR. Bukhari)
Hadits tersebut, seolah mengingatkan kita bersama, agar kita saling
menguatkan, bersama-sama bangkit, berusaha menunaikan yang menjadi kewajiban
kita, berikhtiar, bersiap dengan suasana dan kondisi kehidupan yang baru. Kita yakin
dan percaya, Allah SWT akan menolong hambaNya.
Berbagi pengalaman, berkaitan dengan hadits tersebut dan juga kondisi
Pandemik saat ini, rasanya akan sangat berat jika saat ini masih memiliki cicilan
hutang. Tahun 2018 lalu, kami menutup semua cicilan yang ada, cicilan rumah yang
masih 5 tahun dan cicilan kendaraan yang masih 1,5 tahun lagi. Kami memang sudah
punya anggaran untuk melunasinya, tapi kami berani mengambil risiko, menggunakan
semua tabungan kami, sebagian ialah tabungan yang memang sudah diposkan untuk
pendidikan anak-anak dan kesehatan, karena kami tidak ikut asuransi apapun, hanya read more

123

Recent Posts

  • WfH
  • TEGAR
  • SEPENGGAL KISAH Ph.D. SELAMA PANDEMI COVID-19
  • IMAN DAN IMUN
  • AKU DAN ANAKKU

Archives

  • May 2021
  • April 2021
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020

Categories

  • About
  • Edukasi
  • Guest Writers
  • Kisah
  • Kisah2
  • kisah3
  • Video
Universitas Gadjah Mada

Tim Pengabdian Sekolah Vokasi,

Universitas Gadjah Mada

Gedung Iso Reksohadiprodjo, Sekip Unit 1,

Caturtunggal Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

       wfh.sv@ugm.ac.id

       0274-541020

 

 

  • Tentang Kami

Informasi

© 2020 Writing for Healing

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju