Kisah ini terjadi begitu cepat di wilayah kalurahan yang cukup dikenal banyak orang, yaitu Kalurahan Banjarharjo yang terdiri dari 22 padukuhan. Setiap padukuhan diampu oleh satu orang dukuh atau bayan. Salah satu padukuhan, Padukuhan Sanggrahan Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang Kabupaten Kulon Progo, diampu oleh seorang laki-laki berbadan kecil bernama Didik Jatmiko. Didik terbilang masih terlalu muda dan dini untuk menjadi seorang kepala wilayah. Dengan usia pengangkatan 24 tahun, Didik telah mengambil pilihan untuk mengemban amanah cukup besar, apalagi di masa pandemi COVID-19 yang tidak menentu. Situasi dan kondisi serba tidak jelas membuat kebijakan dan mekanisme serta hal-hal yang berkaitan dengan penanganan pandemi bisa berubah sewaktu-waktu. Hal ini membuat Didik harus bekerja ekstra memastikan warganya tetap tenang. Didik pun harus memastikan protap dijalankan sekaligus berupaya mengusulkan dan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat melalui Kalurahan Banjarharjo.
Pandemi Covid-19 dan Work from Home
Pandemi covid-19 ini memiliki dampak yang cukup masif bagi masyarakat dunia. Begitu banyak kegiatan sosial dan ekonomi yang terhambat atau ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus. Dampak ini juga terasa di Indonesia. Kantor-kantor dan sekolah diliburkan, pekerja diminta untuk bekerja dari rumah atau work from home (WfH). Tidak sedikit juga pekerja yang mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK), dikarenakan perusahaan tempat mereka bekerja mengalami kerugian akibat tidak beroperasi selama pandemi.
Ketua Tim
Nabilla Kusuma Vardhani, S.I.P.,M.A.
Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya
Email : nabilla.kusuma.v@ugm.ac.id