Universitas Gadjah Mada Writing for Healing
  • BERANDA
  • TENTANG
  • KISAH
  • VIDEO
  • Beranda
  • Kisah
  • page. 2
Arsip:

Kisah

GURU ITU BERNAMA COVID-19

Kisah Friday, 16 April 2021

oleh: Naila Fauzia Rahmani

Terhitung sejak pertengahan Maret, saat kabar tentang wabah corona mulai memenuhi beranda, kami memutuskan untuk mendahului meliburkan anak kami yang duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Saat itu sekolah belum menerbitkan pengumuman libur sekolah. Sebagian anak masih masuk seperti biasa. Kami meminta ijin pada guru TK anak kami dan beliau memperbolehkan. Baru sepekan kemudian sekolah akhirnya mengumumkan libur. 

Hingga saat ini, entah sudah berapa kali pengumuman terkait libur sekolah direvisi. Diperpanjang. Lagi dan lagi. Sampai pada suatu hari, sekolah mengumumkan anak-anak diminta masuk sekolah kembali padahal sebelumnya sudah ditetapkan bahwa libur sekolah adalah sampai akhir bulan. Ternyata, itu semacam obat kangen dan bosan setelah sekian lama anak-anak di rumah saja. Dalam sepekan, anak-anak hanya masuk satu kali dan sekali masuk hanya satu jam. Setelah itu, pulang. Pun jumlah siswa yang berangkat, hanya 2 orang tiap sesinya. Keputusan ini tentu setelah ada wacana tentang new normal. read more

“EMAK-EMAK BERBAGI”: TETAP BERSEDEKAH DI TENGAH WABAH

Kisah Friday, 16 April 2021

oleh: Hardiansyah

Miskin vs Membutuhkan

Seorang teman datang ke rumah dengan malu – malu dia berkata pelan.

“Bolehkah kami meminta paket sembako yang kemaren dibagikan pak? Kami sudah tak punya beras dan lauk”.

Aku terbelalak. Dengan cekatan kami segera membungkus tiga paket untuk beliau, ditambah dengan menu untuk berbuka secukupnya. Temanku ini mungkin bukan dari lapisan ekonomi kelas bawah. Bagi sebagian orang dia dianggap kelas menengah yang mampu. Namun apa daya Covid menghantam. Tokonya tutup sehingga sumber pemasukannya otomatis tak ada. read more

4P (PERJUMPAANKU, PERTEMUANKU, PERKENALANKU, DAN PENGALAMANKU) DENGAN VIRUS CORONA 

Kisah Friday, 16 April 2021

oleh: Karlina Sarah Prayanti 

Tidak pernah terbayang dan membayangkan bahwa Indonesia dan aku pribadi harus “berkenalan”, “berteman“, dan “mencoba memahami”  yang namanya virus corona, atau lebih dikenal dengan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19). Perjalananku bersama dengan Covid-19 dimulai dari hari Selasa, tanggal 24 Maret 2020. Pada saat itu aku bersama dengan suami sudah merasakan demam dan batuk tanpa sesak nafas. Gejala sudah dirasakan selama kurang lebih 1 minggu dan kami pun pergi ke dokter. Beliau menyarankan supaya kami pergi ke salah satu Rumah Sakit Rujukan di Jakarta untuk dilakukan proses swab. Dengan perasaan berkecamuk (gentar, khawatir, takut), kami pun pergi ke rumah sakit tersebut untuk proses selanjutnya. read more

KONTRIBUSI DI TENGAH PANDEMI

Kisah Friday, 16 April 2021

oleh: Anif Muchlasin

Masih ingat betul dalam pikiran saya tentang kasus positif Corona Virus Diseases 2019 yang kemudian disingkat Covid-19. Tepat pada hari Sabtu, 14 Maret 2020 ketika saya sedang mengikuti masa orientasi pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana HMP Universitas Gadjah Mada di Sekretariat HMP. Saat awal mula berjalan normal seperti sediakala akan tetapi ada pemberitahuaan melalui WhatsApp Group kelas yang mengabarkan bahwa per tanggal 16 Maret 2020, kuliah diadakan melalui daring dan mahasiswa diminta untuk stay at home selama Covid-19 menyebar di Indonesia khususnya di Yogyakarta. Rasa yang pertama kali muncul adalah takut. Dunia saya tiba-tiba berubah. Lebih sering mandi dari pada biasanya bahkan lebih sering membersihkan diri setelah keluar dari kos yang terletak di Jalan Kaliurang KM 4.5. read more

AYAHKU  PENGHULU

Kisah Friday, 16 April 2021

oleh: Hamim T. Majdi

Bulan Juni ini ayahku baru saja merayakan ulang tahun emas. Separuh lebih masa hidupnya didedikasikan sebagai pegawai negeri. Sudah belasan Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi tempat mengabdi. Beliau sangat menikmati pekerjaannya, di kota  atau pun pelosok desa dijalani penuh ikhlas. 

Walau semasa kuliah ayahku seorang aktivis kampus, beliau tidak suka dijuluki sebagai tukang demo di kantor, meski tetap kritis ketika kebenaran dan keadilan bukan menjadi alas kebijakan. ”Kita harus membela kepentingan masyarakat dan tetap prosedur”, ujar Ayahku suatu ketika.  read more

MENGATASI GANGGUAN KECEMASAN SELAMA PANDEMI COVID-19

Kisah Friday, 16 April 2021

oleh: Shubhi Mahmashony Harimurti

Pada tulisan ini saya menceritakan pengalaman pribadi dalam mengatasi gejala psikosomatik yang saya rasakan diawal-awal masa pandemi Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19). Karena mungkin bermanfaat bagi masyarakat yang bisa saja mengalami hal yang sama atau minimal mencegah terjadinya gangguan kecemasan tersebut. Pakar kesehatan menyatakan bahwa suasana psikis dapat berdampak pada kesehatan fisik. Itu yang kemudian membuat saya tertarik menulis karya sederhana ini.

Kisah ini berawal saat saya selesai memberi kuliah online di hari Senin, 23 Maret 2020. Kebetulan saat itu mengajar sebanyak 6 Satuan Kredit Semester (SKS). Sejak jam 07.00 hingga pukul 12.10 WIB. Hanya jeda 1 menit. Karena kelas pertama mulai jam 07.00 sampai 09.35 WIB dan lanjut pukul 09.36-12.10 WIB. Ini merupakan awal-awal perkuliahan dilaksanakan dalam jaringan (daring) sebagai bentuk mitigasi persebaran Covid-19. read more

TIGA BABAK

Kisah Tuesday, 8 September 2020

oleh : Rasya Swarnasta

i.

Pada tanggal 26 Maret 2020, jumlah pasien positif terjangkit COVID-19 mencapai 893 jiwa. Saat itu, rasa takut apabila jumlahnya mencapai empat digit masih mengekor ke mana pun aku melakukan aktivitas di rumah. LINE OpenChat yang mewadahi informasi tentang virus ini terus-terusan membanjiri ponselku dengan notifikasi. Hari itu, seruan-seruan yang tak henti-hentinya digaungkan adalah imbauan untuk tetap di rumah, tetap di rumah, tetap di rumah. Kurva harus dilandaikan untuk meringankan beban tenaga dan peralatan medis agar dapat memfasilitasi semua orang, jadi tetaplah di rumah. read more

Kelahiran New Normal

Kisah Tuesday, 8 September 2020

Tiba juga pada pemberhentian frasa yang diagungkan sebagai New Normal. Setelah turun dari motor di depan sebuah siku pasar Kota Budaya (Yogyakarta) aku dapati derai suara ibu-ibu  penjual  bawang putih plastikan bersama rekan sejawatnya penjual jamur tiram kiloan. Sepertinya mereka telah lama tidak saling bersua, ibu penjual bawang putih itu menepuk beberapa kali punggung temannya dengan kipas bambu miliknya.

“Yu! Pie kabarmu? Eh! Ngesok ojo lali nggowo masker!” terang penjual bawang putih.

“Mengko nak ono petugas opo uwong sing ngenehi!” dengan santai penjual jamur tiram itu menjawab. read more

Restorasi Kehidupan

Kisah Tuesday, 8 September 2020

Nyaris gelap, belakangan ini bukan karena matahari meredup di Kota Surabaya, melainkan lampu kamarku yang belum dinyalakan. Gawaiku tiba-tiba cerah berdering. Seketika aku terbangun, meraih gawai tua itu di atas meja mungil di pojokan kamar kosanku yang kecil. Bagiku notifikasi ini tak asing, benar saja sebuah pesan WhatsApp masuk tak lama setelah beberapa hari ini disibukkan dengan realita laporan praktikum yang membuat pikiranku semakin pening. Betapa tidak, dampak pendemi Covid-19 ini membuat semua lapisan masyarakat dibuat pusing, tak luput juga mahasiswa awal sepertiku. Presentasi yang seharusnya dilakukan di UGM, kini harus terhenti sementara waktu hingga situasinya Covid-19 mereda. Kampus mau tidak mau memberlakukan kebijakan “Lockdown” sembari mengarahkan mahasiswanya berkuliah daring dari rumah masing-masing. read more

Aku dan Cerita Manis di Masa Pandemi yang Getir

Kisah Monday, 7 September 2020

Ani, demikian orang-orang memanggil diriku, sebuah nama panggilan kecil yang jauh lebih mudah diucap dibandingkan nama lengkapku. Sejak satu setengah tahun lalu, aku menjadi istri dari seorang pengajar pada perguruan tinggi swasta di Jakarta. Sejak November tahun lalu juga aku telah menjadi seorang ibu bagi seorang anak laki-laki yang tampan dan lucu, dialah buah hati yang lahir dari pernikahan kami setelah menunggu 2 bulan kehadirannya sebelum ada di rahimku.

Sebagai sebuah keluarga kecil saat ini, aku dan suamiku tinggal jauh dari orang tua masing-masing, kami memiliki keramaian dunia kami sendiri. Peranku sebagai ibu rumah tangga tidak jauh berbeda dengan ibu rumah tangga pada umumnya. Aku memulai hari-hariku sebelum waktu Subuh tiba untuk menyiapkan sarapan dan melepas suamiku berangkat bekerja dari balik pintu rumah kami, melihat punggung suamiku yang siap menempuh perjalanan jauh untuk tiba di tempatnya bekerja. Sebagai salah satu pekerja laju yang hampir setiap hari memanfaatkan moda kereta rel listrik (KRL) Bogor-Jakarta, suamiku memilih untuk berangkat lebih pagi sebelum moda tersebut menghadapi jam-jam terpadatnya. read more

123

Recent Posts

  • WfH
  • TEGAR
  • SEPENGGAL KISAH Ph.D. SELAMA PANDEMI COVID-19
  • IMAN DAN IMUN
  • AKU DAN ANAKKU

Archives

  • May 2021
  • April 2021
  • October 2020
  • September 2020
  • August 2020
  • July 2020

Categories

  • About
  • Edukasi
  • Guest Writers
  • Kisah
  • Kisah2
  • kisah3
  • Video
Universitas Gadjah Mada

Tim Pengabdian Sekolah Vokasi,

Universitas Gadjah Mada

Gedung Iso Reksohadiprodjo, Sekip Unit 1,

Caturtunggal Depok, Sleman, Yogyakarta 55281

       wfh.sv@ugm.ac.id

       0274-541020

 

 

  • Tentang Kami

Informasi

© 2020 Writing for Healing

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju